Buku Pedoman penatalaksanaan Diabetik Retinopati dan Edema Makula Diabetik
Rp250.000
Buku Pedoman penatalaksanaan Diabetik Retinopati dan Edema Makula Diabetik
Retinopati diabetika (diabetic retinopathy/DR) merupakan salah satu komplikasi mikrovaskular pada penderita diabetes melitus (DM) yang dapat berprogresi ke tahap yang lebih lanjut dan berujung kepada kebutaan jika tidak diberikan tata laksana. Data epidemiologi menunjukkan bahwa 1 dari 3 penderita DM akan mengalami DR dan sepersepuluhnya akan mengalami ancaman penglihatan seperti edema makula diabetika (diabetic macular edema/DME). Data dari The International Diabetes Federation pada tahun 2019 menunjukkan penderita DM secara global sebanyak 463 juta orang. dan diproyeksikan menjadi 700 juta penderita di tahun 2045. Selain itu, lebih banyak lagi penderita DM yang tidak terdiagnosis, sehingga banyak yang tidak menyadari risiko terjadinya komplikasi DR ini. The Global Burden of Disease Study menyatakan bahwa DR menduduki peringkat kelima penyebab kebutaan serta gangguan penglihatan derajat sedang dan berat pada populasi usia tahun ke atas. Di Indonesia, kasus DR menduduki peringkat kedua komplikasi terbanyak DM setelah nefropati, dengan prevalensi sebesar 43,1%.
Studi uji klinis acak pada tiga dekade terakhir menunjukkan bahwa 98% kebutaan akibat DR dan DME dapat dicegah melalui pengobatan tepat waktu dengan terapi laser fotokoagulasi dan pembedahan vitrektomi, dan pada dekade terakhir dengan terapi injeksi intraokular steroid maupun anti-VEGF. Kombinasi terapi tersebut dengan deteksi dini serta manajemen sistemik DM telah menurunkan tingkat kebutaan akibat DR maupun DME di seluruh dunia. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan sistem sebagai pencegahan kehilangan penglihatan akibat DR dapat dilakukan dengan cara memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan terkait DR, melakukan deteksi dini DR untuk penderita DM, merujuk tepat waktu untuk DR yang parah, serta pengobatan yang sesuai untuk DR, terutama pada tahap lanjut.
Khusus Anggota INAVRS aktif, hubungi Ibu Tiur di +62 812-2010-7745
Description
Buku Pedoman penatalaksanaan Diabetik Retinopati dan Edema Makula Diabetik
Retinopati diabetika (diabetic retinopathy/DR) merupakan salah satu komplikasi mikrovaskular pada penderita diabetes melitus (DM) yang dapat berprogresi ke tahap yang lebih lanjut dan berujung kepada kebutaan jika tidak diberikan tata laksana. Data epidemiologi menunjukkan bahwa 1 dari 3 penderita DM akan mengalami DR dan sepersepuluhnya akan mengalami ancaman penglihatan seperti edema makula diabetika (diabetic macular edema/DME). Data dari The International Diabetes Federation pada tahun 2019 menunjukkan penderita DM secara global sebanyak 463 juta orang. dan diproyeksikan menjadi 700 juta penderita di tahun 2045. Selain itu, lebih banyak lagi penderita DM yang tidak terdiagnosis, sehingga banyak yang tidak menyadari risiko terjadinya komplikasi DR ini. The Global Burden of Disease Study menyatakan bahwa DR menduduki peringkat kelima penyebab kebutaan serta gangguan penglihatan derajat sedang dan berat pada populasi usia tahun ke atas. Di Indonesia, kasus DR menduduki peringkat kedua komplikasi terbanyak DM setelah nefropati, dengan prevalensi sebesar 43,1%.
Studi uji klinis acak pada tiga dekade terakhir menunjukkan bahwa 98% kebutaan akibat DR dan DME dapat dicegah melalui pengobatan tepat waktu dengan terapi laser fotokoagulasi dan pembedahan vitrektomi, dan pada dekade terakhir dengan terapi injeksi intraokular steroid maupun anti-VEGF. Kombinasi terapi tersebut dengan deteksi dini serta manajemen sistemik DM telah menurunkan tingkat kebutaan akibat DR maupun DME di seluruh dunia. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan sistem sebagai pencegahan kehilangan penglihatan akibat DR dapat dilakukan dengan cara memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan terkait DR, melakukan deteksi dini DR untuk penderita DM, merujuk tepat waktu untuk DR yang parah, serta pengobatan yang sesuai untuk DR, terutama pada tahap lanjut.
Khusus Anggota INAVRS aktif, hubungi Ibu Tiur di +62 812-2010-7745