Rekomendasi Pedoman AAO untuk tata laksana DME 1

“Artikel ilmiah – kompensasi sponsorship PT. Novartis Indonesia”

Tata laksana retinopati diabetik1

Pengobatan dengan laser, agen anti-VEGF atau kortikosteroid intravitreal dapat menghemat biaya pengobatan di berbagai tingkat
Pemilihan penggunaan laser, agen anti-VEGF individu atau kortikosteroid intravitreal yang disetujui harus disesuaikan berdasarkan diskusi antara pasien dengan dokter
Mengikuti diet dan gaya hidup sehat, tata laksana medis, evaluasi oftalmik tepat waktu, serta perawatan di bawah pengawasan dokter mata
Karena pasien dengan diabetes mungkin saja berada di dalam perawatan beberapa dokter spesialis, maka perlu adanya komunikasi yang efektif dan koordinasi perawatan untuk mengoptimalkan pengobatan
Dokter dan pasien perlu diberi edukasi dan informasi mengenai perlunya rujukan oftalmik dan pengawasan rutin

Edema makula diabetik harus diklasifikasikan sebagai CI-DME atau noncenter-involved DME (NCI-DME). DME dapat muncul pada semua tingkat retinopati diabetik. Dokter perlu mempertimbangkan interaksi pengobatan tertentu ketika memutuskan pilihan pengobatan.1


Rekomendasi tata laksana awal untuk pasien diabetes1



Referensi:

AAO PPP Retina/Vitreous Committee, Hoskins Center for Quality Eye Care. Diabetic Retinopathy PPP 2019. American Academy of Ophthalmology. [Internet] Oktober 2019 [kutipan 11 Januari 2021]. Sumber: https://www.aao.org/preferred-practice-pattern/diabetic-retinopathy-ppp.

Untuk mengakses materi seputar retina lainnya, Dokter dapat mengunjungi website Medhub kami dari PT Novartis Indonesia, sebagai berikut: