ALGORITMA PEDOMAN TATA LAKSANA nAMD DAN DME

“Artikel ilmiah – kompensasi sponsorship PT. Novartis Indonesia”

*Diadaptasi dari: Lucentis. What is wAMD and how does it affect vision? [Internet] [kutipan 22 Desember 2020]. Sumber:
https://www.lucentis.com/wet-amd/learn-about-wamd/what-is-wamd.html#causes
***Diadaptasi dari: Lucentis. What are DR & DME and how can they affect my vision? [Internet] [kutipan 22 Desember 2020]. Sumber:
https://www.lucentis.com/dr/learn-about-dr/what-are-dr-dme.html.

Gambaran nAMD dengan pemindaian Time Domain-Optical Coherence Tomography B melalui

makula pusat 5

Pasien dengan DME: VA 6/12 CSF-581 mic, MV-13.74mm3


SRF: subretinal fluid (cairan subretina); PED: pigment epithelial detachment (pelepasan epitel pigmen); ME: macular edema (edema makula)
Hak cipta gambar milik: Rosenfeld PJ. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2016;57(9):14-26

Gambaran DME pada pasien Retinopati Diabetik dilihat dengan Optical Coherence
Tomography Angiography 6

(A) Citra inframerah yang menunjukkan lokasi pemindaian OCT melapisi citra inframerah fundus. Kotak hijau menunjukkan batas pindaian
dengan panah hijau mengindikasikan lokasi pemindaian yang ditunjukkan pada penampang di bagian B. (B) Tampilan penampang melalui
fovea pasien diabetes dengan clinically significant macular edema (CSME) berat. OCT dapat mengukur ketebalan dan volume retina yang
diekstrapolasi dari serangkaian pemindaian. Perhatikan cairan kistoid intraretinal dan sinyal yang sangat reflektif mengindikasikan
perdarahan dan/atau eksudat di dalam retina. (C) Gambaran pindaian OCT melalui fovea mata normal.
DME: diabetic macular edema (edema makula diabetik); OCT : ocular coherence tomography; VA: visual acuity (visus); CSF: central subfield
thickness (ketebalan subbidang pusat); MV: macular volume (volume makula)
Hak cipta gambar milik: Arden GB, dkk. In: Kolb H, dkk, editor. Webvision: The Organization of the Retina and Visual System
[Internet][kutipan 11 Januari 2021]. Salt Lake City (UT): University of Utah Health Sciences Center; 1995. Gambar 6: [(A) Citra inframerah
menunjukkan…]. Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK310272/figure/ArdenRetinopathy.F6/.

Respons pengobatan dengan anti-VEGF

Respons pengobatan yang lebih baik dengan anti-VEGF pada pasien nAMD7

Perubahan rata-rata visus dari baseline hingga bulan ke-24. Pada setiap assessment per bulan, p-
value yang membandingkan kelompok ranibizumab dengan sham injection adalah P<0,001. Pada
bulan ke-24, kelompok pasien dengan ranibizumab 0,5 mg menunjukkan peningkatan visus +6,6
huruf; kelompok pasien dengan ranibizumab 0,3 mg menunjukkan peningkatan visus +5,4 huruf; dan
kelompok pasien yang tidak mendapatkan injeksi anti-VEGF (sham injection) menunjukkan
penurunan visus -14,9 huruf.

Diadaptasi dari: Rosenfeld PJ, dkk. N Engl J Med 2006;355:1419-31.

Respons pengobatan yang lebih baik dengan anti-VEGF pada pasien DME8

Hasil pemindaian OCT (Optical Coherence Tomography) pada makula wanita berusia 68 tahun dengan diabetes mellitus tipe 2 selama 15
tahun. Visus pada baseline (gambar paling atas) sebesar 20/40 -2, dan CST (Central Subfield Thickness) 414 µm. Setelah 6 bulan injeksi monthly
ranibizumab (gambar tengah) visusnya meningkat menjadi 20/40 +2 dan CST menurun menjadi 350 µm. Injeksi monthly dilanjutkan hingga 14
bulan (gambar paling bawah) hingga visusnya meningkat menjadi 20/30 dan CST menurun menjadi 260 µm. Edema makula secara
keseluruhan teratasi kecuali untuk cystoid space residual.


Hak cipta gambar milik: Stewart MW, dkk. Ophthalmol Ther (2017) 6:33–47

Patizra® (ranibizumab)

Patizra adalah larutan obat yang diberikan oleh dokter mata Anda dengan cara disuntikan ke mata
dalam kondisi anestesi lokal. Larutan ini mengandung zat aktif ranibizumab, yang merupakan
antibodi. Antibodi adalah protein yang secara spesifik mampu mengenali dan mengikat ke protein unik
lain dalam tubuh. Ranibizumab secara selektif mengikat protein yang disebut sebagai human vascular
endothelial growth factor A (VEGF-A), yang terdapat pada retina (bagian belakang mata yang sensitif
terhadap cahaya). Ranibizumab mengurangi pertumbuhan dan perkembangan pembuluh darah baru
pada mata, yang merupakan suatu proses abnormal yang dapat menyebabkan beberapa penyakit
mata yang dapat mengakibatkan penurunan penglihatan.
Patizra diindikasikan pada pasien dewasa untuk pengobatan neovascular (wet) age related macular
degeneration (AMD), pengobatan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh diabetic macular
edema (DME), dan pengobatan retinopati diabetika proliferatif (PDR), pengobatan gangguan
penglihatan yang disebabkan oleh macular edema sekunder karena retinal vein occlusion (RVO),
pengobatan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh choroidal neovascularisation (CNV)
sekunder karena pathologic myopia (PM). Sedangkan pada bayi prematur, Patizra diindikasikan untuk
Retinopathy of Prematurity (ROP). 9

Referensi:

  1. Pennington KL, dkk. Eye Vis (Lond). 2016;3:34.
  2. Romero-Aroca, dkk. J Diabetes Res. 2016; 2016: 2156273
  3. Lucentis. What is wAMD and how does it affect vision? [Internet] [kutipan 22 Desember 2020].
    Sumber: https://www.lucentis.com/wet-amd/learn-about-wamd/what-is-wamd.html#causes.
  4. Lucentis. What are DR & DME and how can they affect my vision? [Internet] [kutipan 22 Desember
    2020]. Sumber: https://www.lucentis.com/dr/learn-about-dr/what-are-dr-dme.html.
  5. Spooner KL, dkk. Clin Ophthalmol. 2018;12:2483-91.
  6. Das UN. Arch Med Sci. 2016;12(5):1142-57.
  7. Rosenfeld PJ, dkk. N Engl J Med 2006;355:1419-31
  8. Stewart MW, dkk. Ophthalmol Ther (2017) 6:33–47
  9. Novartis. Patizra® (Ranibizumab) Prescribing Information. Novartis Indonesia.

Untuk mengakses materi seputar retina lainnya, Dokter dapat mengunjungi website Medhub kami dari PT Novartis Indonesia, sebagai berikut:

https://bit.ly/GangguanRetina